Thursday, May 26, 2011

Makalah Risalah dan Keharusan Memeluk Agama


MAKALAH


RISALAH DAN KEHARUSAN MEMELUK AGAMA


Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia


Di susun oleh:



MTs NEGERI SUKAHAJI
2008-2009

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Dalam penyusunan tugas ini, kami menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami milki. Namun demikian kami sangat merasakan bahwa hal tersebut merupakan pendorong untuk dapat memperbaiki dan melangkah lebih baik lagi.
Semoga laporan makalah ini dapat membantu memperbaiki nilai mata pelajaran yang bersangkutan.
Terima kasih.


Wassalam

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………….…... ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………1
A. Latar Belakang Masalah………………………………. 1
B. Perumusan Masalah………………………………………1
C. Tujuan……………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN MASALAH……………………2
A. Kerosulan………………………………………………… 2
B. Peranan Muhammad dan perilaku yang dicontohkannya sebagai Rosul…………………………………………………………3
C. Wahyu……………………………………………………… 4
D. Arti Agama Islam bagi Manusia………………………………… 5

BAB III PENUTUP………………………………………………….7

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..8

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Risalah yang berarti tugas kerasulan untuk menyampaikan ajaran Allah swt. berupa wahyu kepada manusia. Risalah ini tak cukup dalam kitabullah (Al-Qur’an) dan sunnah rasul. Kitabullah dan sunnah Rasululloh merupakan sumber pokok ajaran islam yang pelaksanaanya dicontohkan oleh rosululloh, dan agama merupakan fitrah bagi manusia.
Dalam bahasa, risalah itu dapat diartikan berita, atau pesan. Misalnya dalam konteks kerosulan Nabi Muhammad, risalah Muhammad berarti ajaran Allah swt. yang dibawa nabi Muhammad saw.
Pada umumnya Allah swt. menurunkan wahyu kepada rosul melalui malaikat, dan hanya beberapa wahyu yang diterima secara langsung. Wahyu merupakan norma (wadl’un’ila hiyun) yang melandasi sistem berpikir dan pola perilaku manusia. Sistem dan norma ini mengatur tata hubungan manusia dengan khalik, manusia dengan dirinya, manusia sengan manusia, dan manusia dengan makhlik lain.
B. Perumusan Maslah
1. Apa itu risalah (kerosulan) nabi dan perbedaan fungsi dan peranannya masing-masing?
2. Apa peranan Muhammad sebagai rasul pembaca rahmat bagi seluruh alam, dan perilaku yang dicontohkan?
3. Apa itu wahyu?
4. Apa kedudukan Islam sebagai agama yang hak?
5. Apa pentingnya agama Islam bagi manusia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian risalah nabi dan perbedaan fungsi dan peranannya masing-masing,
2. Untuk mengetahui peranan Muhammad dan perilaku yang dicontohkannya sebagai rasul pembawa rahmat bagi seluruh alam,
3. Mengetaui kedudukan Islam sebagai agama yang hak,
4. Mengetahui pengertian wahyu,
5. Mengetahui pentingnya agama Islam bagi manusia, beserta fungsinya.

BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

Risalah berarti tugas kerosulan, yaitu ajaran Allah swt. atau apa yang dibawa oleh rosul yang harus disampaikan kepada manusia. Risalah Muhammad berarti ajaran ajaran / pesan yang dibawa oleh nabi. Oleh sebab itu risalah erat sekali hubungannya dengan kata rosul.

A. Kerosulan
1) Pengertian Nabi, Rosul, Aulia dan Ulama
a. Nabi dan Rosul
Kata Nabi berasal dari kata naba’a yang berarti pemberitahuan yang besar faedahnya. Nabi dalam istilah Islam adalah manusia yang dipilih Allah untuk menerima wahyu-Nya. Nabi dalam pengertian ini sama dengan pengertian rosul. Ada beberapa pendapat yang mengemukakan, bahwa antara nabi dan rosul itu berbeda, Nabi mendapatkan wahyu dan tidak wajib menyampaikannya, sedangkan rosul mendapatkan wahyu dan wajib menyampaikannya kepada umat. Pendapat lain ialah nabi tidak itu membawa syari’at baru sedang rosul membawa syari’at baru.
Dalam Al-Qur’an menggunakan kata nabi dan rosul untuk orang yang sama dan kadang-kadang menggunakan kata nabi dan rosul itu sekaligus. Kata nabi digunakan hanya khusus ditujukan kepada manusia pilihan Allah swt. sedang rosul ditujukan Allah untuk utusan lainnya, seperti malaikat.
b. Aulia dan Ulama
Aulia menurut pengetian Al-Qur’an diartikan sebagai pemimpin, pelindung, dan penolong yang diambil dari kata “wali”. Dalam pengertiannya yang umum kata aulia sebagai bentuk jamak dari kata “wali’ diartikan dengan pengertian khusus, yaitu orang-orang yang dianggap mempunyai kelebihan-kelebihan khusus di bidang agama dan perjuangan agama.
Ulama merupakan bentuk jama’ dari kata “Alim”, artinya orang yang mengetahui, atau orang yang berilmu pengetahuan. Dalam pengertian ini termasuk dalam perkataan “ulama” adalah para sarjana dan para cendekiawan muslim dan non-muslim, kata “ulama” dapat mencakup setiap ahli ilmu, bukan hanya yang memahami dan menguasai ilmu-ilmu agama.

B. Peranan Muhammad dan perilaku yang dicontohkannya sebagai Rosul
1. Tujuan Allah mengutus Rosul
Seorang Rosul tidak hanya bertugas menyampaikan risalah, ilahi, tetapi juga kewajiban untuk menyampaikan bimbingan dan contoh teladan bagi umat manusia. Oleh karena itulah, mengapa rosul yang dipilih Allah adalah seorang manusia.
Q.S A-Anbiya (21):7

“kami tiada mengutus rosul-rosul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang kamu beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui”
Fungsi malaikat hanya menyampaikan berita dari Allah kepada para rosul. Sedangkan penyampaian ajaran kepada manusia dan untuk melakukan pembangunan sistem nilai ilahi ditengah kehidupan manusia, mesti manusia juga. Dalam menyampaikan wahyu Allah, seorang menggunakan bahasa kaumnya sebagai media komunikasi agar mudah di pahami dan dipatuhi.

2. Muhammad sebagai rahmat untuk alam semesta
Tugas nabi adalah menyampaikan cinta kasih untuk alam semesta. Wujud dari rahmat untuk alam semesta bahwa peraturan-peraturan yang diajarkan Nabi Muhammad tidak hanya diperuntukan untuk mengatur dan memberi kebahagiaan pada bangsanya saja (bangsa Arab) tapi untuk seluruh umat manusia.


3. Muhammad sebagai Suri Tauladan yang baik
Sebelum menjadi Nabi, Muhammad sudah dikenal dengan julukan Al-Amin (dipercaya). Setelah mendapat wahyu dari Allah, dia sendiri yang pertama melaksanakan ajaran itu, kemudian barulah disampaikan kepada orang lain.
Kehidupan dan pribadi Muhammad yang baik itu dijadikan oleh Allah sebagai pola kehidupan yang baik dan patut ditiru oleh manusia. Berpola pada ibadah yang baik di contohkannya. Fakta sejarah menjadi bukti kebenarannya, antara lain:
a) Dimalam hari ia bertaubat dan bertagarub kepada Allah padahal ia tidak pernah berbuat dosa,
b) Sewaktu berdagang ia menjadi pedagang yang ulet dan jujur,
c) Sewaktu berperang ia berada di barisan yang terdepan,
d) Orang yang meminta tolong ditolongnya,
e) Orang yang meminta nasihat dinasehatinya,
f) Tetangga yang sakit dikunjunginya,
g) Ia menjadi kepala rumah tangga yang baik sekaligus menjadi pemimpin masyarakat yang baik dan menjadi teman serta sahabat yang baik.

C. Wahyu
1) Pengertian
Wahyu secara kebahasaan berarti pembertitahuan secara tersembunyi dan cepat (termasuk bisikan di dalam hati), surat tulisan dan segala sesuatu yang disampaikan kepada orang lain untuk diketahui.
Didalam Al-Qur’an sendiri wahyu digunakan dalam beberapa pengertian, antara lain:
a. Isyarat, sebagaimana firman Allah swt: QS Maryam:11
“Maka ia (zakaria) keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia member isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih pagi dan petang”
b. Pembertitahuan secara rahasia, Q.S Al-A’aam:112
c. Ilham yang diberikan kepada manusia (tercantum dala surat Al-Qashshash(28):7)
d. Ilham yang diberikan kepada binatang (tecantum dalam surat An-Nahl (16):68)

D. Arti Agama Islam bagi Manusia
Yang dimaksud dengan arti Islam bagi manusia adalah fungsi agama islam bagi manusia dan masyarakat untuk kehidupan dunia sebagai persiapan kehidupan akherat.
Agama Islam adalah suatu supra sistem yang mengandung, antara lain:
1) System Aqidah atau keimanan dan keyakinan,
2) System syariah, yaitu sistem nilai dan norma yang mengandung ketentuan-ketentuan, perundang-undangan, peraturan bimbingan ajaran dan informasi,
3) Akhlak, atau pola perilaku yang didasarkan pada suatu sistem nilai dan norma Islam serta proses pembentukan ide atau konsep berpikir yang dapat melahirkan pola kegiatan interaksi dan bentuk-bentuk pranata sosial tertentu maupun karya budaya yang bersifat material dan konseptual.
Sebagai hamba Allah manusia mempunyai kewajiban / tanggungjawab untuk beribadah / mengabdi kepada Allah. Manusia sebagai halifah Allah bertanggungjawab terhadap diri sendiri, masyarakat, dan alam sekitarnya.
Fungsi Islam untuk manusia antara lain:
1. Merupakan informasi tentang hakikat manusia dalam arti memahami kapasitas dirinya, baik fisik maupun psikologis, sebagai potensi dasar manusia dan makhluk lainnya,
2. Merupakan informasi tentang makhluk Allah dan masalah ghoib yang tidak mungkin terjangkau oleh potensi manusia (akal, rasa, dll) yang menentukan bagi ketentraman hidup manusia dalam menghadapi kehidupan nyata maupun ghoib.
3. Merupakan informasi tentang Allah maha Pencipta dan maha Menentukan, Pengatur, Pemelihara segala yang diciptakan-Nya, baik di bumi maupun alam lainnya.
4. Merupakan petunjuk dan pedoman hidup yang benar bagi manusia, yang sesuai dengan kemampuan dan fitrahnya,
5. Merupakan hukum Allah mengenai mekanisme, proses dan hasil dari interaksi komponen-komponen alam semesta yang kemudian oleh manusia dirumuskan sebagai ilmu pengetahuan dan sains.

BAB III
PENUTUP

Al-Qur’an menjelaskan kepada manusia bahwa diantara makhluk Allah terdapat orang-orang yang mempunyai kedudukan, kemampuan, tugas, peranan, dan fungsi tertentu disamping tugas umum setiap manusia menjadi khalifah di muka bumi. Khusus bagi para rosul ditandai dengan wahyu/kitabullah yang detail serta ruang lingkup isi yang terkandung didalamnya petunjuk dan pedoman hidup manusia didalam melaksanakan tugasnya sebagai khalifah. Al-Qur’an menegaskan, bahwa pedoman, petunjuk dan tuntutan yang diberikan kepada manusia tidak hanya Al-Qur’an tetapi juga berupa hadist/sunnah nabi, yaitu perkataan, perbuatan dan taqriri nabi. Jadi hadist/sunnah itu mempunyai fungsi tertentu dalam kedudukannya sebagai pemberi sumber hokum kedua.
Hadist/sunnah itu pada dasarnya tidak diperintahkan nabi untuk ditulis oleh para sahabat, oleh karena itu perlu diadakan penelitian mengenai keabsahannya. Penelitian itu telah dimulai sejak abad kesatu Hijriyah, sehingga berkembanglah berbagai cabang ilmu pengetahuan dibidang ilmu hadist/sunnah seperti kita kenal sekarang ini.
Proses kehidupan manusia diatas dunia ini tidak bisa terlepas dari tujuan tertentu dari yang menciptakan manusia. Manusia adalah makhluk yang mempunyai kemauan (iradah), dan mempunyai akal pikiran yang potensial dalam membudayakan kehidupan bermasyarakat sebagai makhluk sosial.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama Fisip UI 2005, Pendidikan Agama Islam, Universita Terbuka, Jakarta

0 comments:

Post a Comment